Bagaimana Menjadi Public Speaker Hebat

Oleh: Afrianto Daud

Kemampuan berbicara dan menyampaikan ide di depan banyak orang itu penting. Sebuah ide, sehebat apapun, jika tidak pernah dikomunikasikan dengan baik kepada orang lain, hanya akan tinggal sekedar ide personal yang tak akan berdampak apapun kepada orang lain. Ide hebat yang dikomunikasikan secara baik sangat mungkin bisa menghebatkan orang lain. Itulah diantara alasan mengapa public speaking skills itu penting.

Masalahnya, banyak orang yang merasa tak percaya diri tampil di depan khalayak. Banyak yang gugup, berkeringat dingin, mules, dan sejenisnya saat mesti bicara di hadapan banyak orang. Ini sebenarnya adalah gejala normal. Hampir semua orang pernah mengalaminya. Secara umum ini disebut dengan 'stage fright', atau 'demam panggung'. Ada juga yang menyebutnya dengan 'speaking anxiety'. Sebuah reaksi psikologis yang normal. Biasanya terjadi pada para pemula. Mereka yang belum memiliki jam terbang yang tinggi berdiri di depan massa.

Saya masih ingat bagaimana dulu badan saya terasa ringan seperti tidak mencecah bumi, muka pucat, keringat dingin, gemetaran, saat pertama kali berpidato dalam kegiatan 'muhadarah' di sekolah Tsanawiah kami. Sekali lagi, ini adalah gejala normal.

Berita baiknya adalah bahwa pada dasarnya setiap orang berpotensi menjadi public speaker yang hebat. Separt kata Dale Carnegie, "Great speakers are not born; they are most definitely trained. Bahwa para pembicara hebat itu bukanlah dilahirkan. Mereka berhasil karena dilatih."

Latihan terus menerus adalah kunci. Jam terbang menjadi variabel penting. Semakin sering anda memberanikan diri tampil di depan banyak orang, semakin baik performa anda. Bahkan anda bisa sampai pada satu titik - addicted to public speaking. Percaya ataupun tidak.

Salah satu poin penting yang perlu anda ingat saat bicara di depan khalayak adalah bahwa audien cenderung akan perhatian dan mendengarkan pembicara yang mereka senangi. People listen to the speakers they like.

Karena alasan inilah, penting sekali bagi seorang pembicara untuk membangun hubungan emosi dengan audien sebelum dia menyampaikan inti presentasinya. Hubungan ini biasanya dikenal dengan istilah 'rapport'. Semacam koneksi jiwa antara pembicara dan pendengar.

Agar terbangunnya rapport, diantara yang bisa dilakukan pembicara adalah dengan sedikit berkenalan dengan audien di awal presentasi. Jika anda bisa membuat joke ringan yang bisa membuat audien tersenyum dan tertawa di awal presentasi anda, itu adalah tanda bahwa rapport anda sudah mulai terbangun.

Setelah ini anda bisa meneruskan presentasi. Pastikan anda menguasai apa yang anda sampaikan. Siapkan beberapa alat bantu, seperti kartu catatan kecil atau slide ppt untuk membantu anda mengingat poin penting yang akan anda sampaikan.

Selain menyampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti, dengan nada dan intonasi suara yang tepat, pastikan juga anda memberi perhatian khsusus pada aspek non-verbal communication, seperti gerakan badan, tangan, facial expression, eye contact, dan lainnya. Dalam banyak kasus, non verbal communication ini jauh lebih powerful menyampaikan pesan kepada audien daripada bahasa verbal.

Apalagi yang anda perlukan untuk menjadi public speakers yang hebat? Tentu masih banyak lagi. Tapi, saya cukupkan sampai di sini dulu. Kepanjangan untuk sekedar intro postingan foto ini. Wkwkwk . :-)




I teach (and learn) for the same reason I breathe. Jatuh cinta dengan kegiatan belajar dan mengajar, karena dua aktifitas inilah yang menjadikan peradaban terus tumbuh dan berkembang ^_^ I have been teaching in various institutions in Indonesia, ranging from primary school to university level. I am currently an associate professor in the English education department of Universitas Riau, Indonesia. My research interests are in the areas of (English) teacher training and education, English Language Teaching, and educational policy in the Indonesian context. I am happy to share my knowledge with all interested teachers worldwide. Feel free to contact me through my email as seen in my blog :-). Many thanks!

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »